Perusahaan diminta ikut serta menyelamatkan bumi dari kerusakan dengan menerapkan sistem akuntansi lingkungan berbasis laporan berkelanjutan (sustainability reporting).
Sistem yang tak hanya memaparkan aspek ekonomi tetapi juga menjurus kepada aspek lingkungan dan social ini, dinilai penting dianut perusahaan untuk mencegah kerusakan lingkungan.
Direktur Eksekutif National Center for Sustainability Reporting, Ali Darwin, menyatakan adanya sistem laporan berkelanjutan ini akan mendorong perusahaan memikirkan dampak-dampak negatif dihasilkan terhadap lingkungannya.
“Dengan sustainability reporting ini perusahaan akan bisa memperpanjang umur bumi,” katanya, dalam Simposium Nasional Akuntansi (SNI) ke-14, di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (21/7/2011).
Menurutnya, aktivitas perusahaan banyak mengeluarkan karbon (Co2) sehingga menyebabkan lapisan ozon bumi makin menipis. Pengaruh bahan-bahan kimia dipakai perusahaan dan juga masyarakat di dunia sekarang dinilai ikut membuat polusi dan mencemari lingkungan yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
Ali Darwin mengatakan aspek lingkungan harus menjadi perhatian serius perusahaan sekarang, salah satu caranya adalah menerapkan laporan berkelanjutan.
Perusahaan diminta memiliki akuntan-akuntan lingkungan yang bukan hanya melaporkan aspek ekonomi tapi juga lingkungan, sehingga dapat diminimalisir kerusakan lingkungan oleh perusahaan.
Tenaga akuntan lingkungan, lanjut Darwin, hingga kini masih terbatas di Indonesia. Lembaga pendidikan profesi akuntan diminta menjadikan perspektif baru ini dalam pembentukan akuntan.
Sistem laporan berkelanjutan kini mulai diwajibkan kepada perusahaan di beberapa Negara. Di Swedia, kata Darwin, semua BUMN diwajibkan membuat laporan tahunannya dalam sistem ini, begitu juga halnya di Afrika Selatan yang mulai menerapkannya sejak 2010.
“Sayangnya di Indonesia ini belum dilakukan. Beberapa perusahaan memang sudah melakukannya, tetapi kendalanya adalah pada kurangnya tenaga akuntan lingkungan,” kata Darwin.
Menteri BUMN diminta mengintruksikan kepada perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan BUMN untuk wajib menerapkan sustainability reporting dalam menyampaian laporan tahunan, agar dampak kerusakan lingkungan bisa diatasi.
(ade) okezone